Rabu, 25 Juli 2012

Sejarah Wiski





Well I'll tell you a story of whiskey and mystics and men And about the believers, and how the whole thing began -the door's-


The door salah satu band yang di dalam lirik lagu nya mencantumkan kata-kata whisky. Sebenarnya masih banyak lagi band-band atau para penulis yang menceritakan tentang betapa dasyatnya minuman tersebut. Minuman yang sangat populer di semua orang yang ada di muka bumi ini. Tapi mungkin tidak banyak orang yang tahu bagaimana sejarah atau awal mula kemunculan minuman ini sebenarnya. Bagaimana minuman ini bisa tercipta. Baiklah dengan keterbatasan saya, saya akan coba menceritakan kepada kalian sedikit cerita tentang awal mula kemunculan minuman ini.

Pertama saya mau memulai dari asal muasal kata wiski. Wiski berasal dari bahasa Gaulia untuk menyebut kata “air”. Yang di dalam bahasa Skotlandia di sebut dengan uisge-beatha sedangkan dalam bahasa Irlandia di sebut dengan uisce beatha yang berarti “air kehidupan”. Tapi semua kata tersebut merujuk pada sebuah pengertian tentang sebuah minuman beralkohol dari fermentasi serealia yang mengalami proses mashing yaitu proses penghalusan yang di campur dengan air, lalu kemudian dipanaskan. Dan hasil dari proses distilasi tersebut dimatangkan dengan cara disimpan di dalam tong-tong kecil yang terbuat dari kayu.
Catatan tertulis yang paling tua tentang wiski adalah catatan yang berasal dari Irlandia pada tahun 1405 yang menceritakan tentang wiski yang dibuat oleh para biarawan gereja. Hal serupa juga di catat di Skotlandia pada tahun 1496. Meskipun seperti itu, wiski di perkirakan sudah ada sejak beberapa ratus tahun sebelum catatan tersebut ada. Karena pada waktu itu wiski di buat di banyak tempat dan tidak ada catatan secara khusus yang menyebutnya. Akibatnya, awal mula wiski di buat dan tempat asalnya tidak di ketahui. Selain itu, mungkin dari berbagai kelompok yang terpisah itu, secara terpisah pula menemukan proses ketel distilasi dan tong wiski untuk menympan wiski.

Tetapi sejarahwan memperkirakan minumuman hasil ditilasi untuk pertama kali dibuat di kisaran sekitar abad ke 8 dan abad ke 9 di daerah timur tengah. Teknik distilasi ini di bawa ke Irlandia dan Britania pada masa perang salib oleh para biarawan Kristen. Menurut legenda yang beredar seorang pendeta yang bernama Santo Patrick lah yang memperkenalkan proses distilasi di Irlandia dan Britania. Para petani di Irlandia dan Britania yang memanfaatkan sisa-sisa serealia sesudah panen, lalu kemudia di distilasi.

Jadi kira-kira seperti itulah sejarah singkat tentang wiski yang saya ketahui. Semoga ini bermanfaat bagi kalian para peminum atau pecinta wiski dimanapun anda berada. Kalau anda ingin tahu sejarah lengkap dan selengkap-lengkapnya anda bisa menanyakan pada tuhan nanti pada saat di akerat. 

Sejarah Gin




Dalam catatan sejarah Gin diciptakan pertama kali di belanda sekitar tahun 1650 oleh seorang yang bernama Dr Franciscus Sylvuis atau orang lebih mengenalnya dengan nama Franz De La Boe. Dia adalah seorang Profesor Kedokteran di leiden. Awal mula di buat nya minuman ini sebenarnya di maksudkan sebagai obat untuk gangguan ginjal. Dr Sylvuis  mencampur minyak runjung pohon juniper dengan minuman beralkohol hasil fermentasi serealia. Hasilnya berupa diuretika murah yang disebutnya jenewer (jenever). Nama minuman ini berasal dari bahasa Perancis, genévrier yang berarti pohon juniper.  Minyak runjung juniper diketahui memiliki khasiat pengobatan, di antaranya penambah nafsu makan, memiliki efek sedatif, dan mengurangi sakit kepala.
Pada masa Inggri di perintah oleh William dan Mary (sekitar 1689), rumah produksi Gin mendapatkan dukungan. Beberapa sumber mengatakan bahwa salah satu alas an untuk ini adalah fakta bahwa minuman Gin lebih aman. Bahkan lebih aman daripada air putih. Faktor lain yang mempengaruhi adalah biaya produksi dan distribusi dari Gin sendiri sangatlah murah. Biaya nya lebih murah dari bahan produksi Bir. Dengan demikian, Gin idientik dengan orang miskin dan penyalahgunaan minuman ini semakin merajalela. Bahka seorang seniman yang bernama William Hogarth menciptakan sebuah ukiran yang berjudul Lane Gin untuk menampilkan betapa merajalela nya penyalahgunaan Gin.
Inilah rincian sejarahnya secara singkat
1650
Franciscus Sylvuis seorang dokter dari kota Leiden-Belanda menciptakan Gin yang sebenarnya tujuan awalnya di gunakan untuk obat penderita penyakit ginjal.
Akhi r 1680
Belanda mengekspor Gin lebih dari 10 juta gallon per  tahun.
1690
Penduduk di kota London-Inggris mengkonsumsi 1 ½ juta gallon Gin.
1695
Pajak bir mulai di naik kan, sehigga membuat harga Gin sebagai minuman termurah.
1720
Kegilaan konsumsi Gin semakin menjadi-jadi. Bahkan di kalangan orang yang tergolong miskin, konsumsi nya pun terhitung berlebihan sekali.
1729
Untuk pertama kali parlemen mengeluarkan larangan mengkonsumsi Gin. Tapi aksi tersebut tidak bisa mengurangi konsumsi Gin di London.
1750
Masyarakat London mengkonsumsi kurang-lebih 11juta galon Gin per tahun nya.
1751
UU tentang kedai bir di sahkan oleh parlemen. Tindakan itu dilakukan dengan cara menghilangkan took-toko kecil yang berjualan Gin dan menaikkan harga dari distributor ke pengecernya. Dalam bebrapa tahun konsumsi turun menjadi 2juta galon per tahun.
Pertengahan Abad 19
Gin menjadi minuman terhormat untuk masyarakat kelas menengah di inggris. Dan minuman ini kualitas nya semakin bagus.
1860
Di tahun inilah Martini pertama kali di temukan. Martini lahir dari bartender di Occidental Hotel di San Fransisco. Yaitu sebuah capuran dari cheri, vermouth, es dan Old Tom (Gin Manis).
1870
Kualitas gin yang semakin baik,sehingga tonik di ciptakan untuk mengurangi rasa pahit dalam Gin. Di tahun ini pula martini ke dua tercipta.
1879
Pendirian Dirkzwager penyulingan di Schiedam, Belanda.
1912
Di tahun ini martini ke 3 lahir. Dari seorang bartender di Knickerbocker Hotel New York. Campuran dari Gin yang sama dengan Vermouth kering.
16 Agustus 1920
UU Volstead mulai berlaku. UU yang mengatur tentang pembuatan, penggunaan, dan penjualan minuman keras.
1934
UU Volstead di cabut.
 1976
Di amerika serikat konsumsi terhadap Gin di kalah kan oleh vodka.

Minggu, 22 Juli 2012

Sejarah Ciu: dari masa ke masa





Ciu mulai dikenal semenjak abad 17 an. Minuman yang pada awalnya ini di sebut dengan Batavia Arrack van Oosten pernah popular di eropa, terutama di Negara Swedia. Pada abad ke 17 adalah abad dimana kerajaan mulai mengembangkan budidaya seperti gula dan tebu sebagai bisnis keraton mataram waktu itu. Dari kedua tanaman itulah Ciu atau Arrack van Oosten di buat. Walaupun di konotasi kan sebagai minuman para preman atau masyarakat dari golongan bawah, namun tidak bisa di pungkiri bahwa ciu ini sebenarnya berasal dari sebuah budaya kraton yang menyimpang dan dipengaruhi oleh bujukan para penjajah Belanda. Karena pada saat pemerintahan raja-raja mataram waktu itu ada sebuah tradisi saat acara-acara panen raya atau penyambutan tamu-tamu kerajaan dengan mengadakan pesta dan tari-tarian tradisional seperti Tayub, Sinden Ledek, Dll. Di acara-acara inilah biasanya pasti ada minuman keras Ciu Bekonang untuk acara mabuk-mabukan, baik di kalangan punggawa kerajaan maupun rakyat yang ada di sekitar kerajaan. Acara-acara ini ada setelah Belanda secara perlahan-lahan ikut campur tangan. Yang sebenarnya funsi nya untuk menjatuhkan kekuasaan kerajaan.

Pada awalnya Ciu merupakan jenis minuman beralkohol dengan kadar alkohol yang masih rendah. Produksi maupun penjualannya pun masih di lakukan secara sembunyi-sembunyi. Tapi menjelang Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengrajin home industri ciu di bekonang mulai mengalami kemerosotan. Karna pada masa itu pengrajin home industri ciu di bekonang hanya tinggal kurang lebih 20 home industri dan hasil produksi nya hanya sekitar 10liter setiap harinya. Dimasa ini juga penjualan masih juga di lakukan secara sembunyi-sembunyi. Karena pemerintahan sementara saat itu belum mengesah kan atau mengakui home industri tersebut. Namun sekitaran tahun 1961 sampai tahun 1964, industri alkohol “Ciu Bekonang” sudah mulai ada kemajuan. Kemajuan dalam hal peningkatan kadar alkohol dari 27% menjadi 37% walau peralatan yang digunakan masih sangat sederhana. Kenaikan kadar alkohol pun dibarengi dengan naiknya jumlah pengrajin yang mencapai 30- an pengrajin alkohol. Hasilnya pun sudah dipasarkan ke seluruh karesidenan Surakarta, Surabaya, Kediri, dan lain-lain.

Pada tahun 1980-an, Pemda Tingkat II Sukoharjo (Dinas Perindustrian) memberikan dana bantuan sebesar Rp.2.000.000,- yang di gunakan untuk meningkatkan produksi minuman tradisional ini. Hasilnya, kadar alkohol sudah dapat ditingkatkan kadarnya menjadi 60%. Pada tahun 1997 ada naskah kesepakatan dengan industri alkohol besar di Karanganyar (Jateng) yaitu PT. Indo Acidatama Chemical Industri . Hingga tahun 2000, dengan peralatan yang lebih modern lagi, kadar alkohol ciu berhasil ditingkatkan menjadi 70% bahkan 90%.

Perjalan Ciu Bekonang


Bangun..bangun !!! Apa sih ?? “gerutu sambil memutar badan salah seorang personil Rumah Woles,, ini udah jam 10. 00 WIB loh!! sambung T,, bentar lagi alarmku aja belum bunyi! sela ku, wkwkwkw,, candaan tersebut mengawali pagi di Rumah Woles yang terletak di Jalan Kaliurang. Direncanakan hari kamis 17 Juni 2012 personil Rumah Woles akan melakukan perjalanan ke bekong-sukoharjo, sekitar 90km dari Yogyakarta.  Ada beberapa alasan kenapa kami pergi ke Bekonang. Pertama karena kami penasaran dengan pembuatan minuman ciu. Kedua karna kita semua ingin merasakan aslinya ciu bekonang, karna konon di kota Yogyakarta ciu nya sudah banyak di campur air. fe dan to sudah siap untuk meluncur ke  bekonang dan tiba di Rumah Alexis tepat waktu, sementara personil yang lain masih bersolek, jam 11 pagi yang direncanakan dari semula untuk berangkat molor menjadi jam 13.30 siang saya, To, Ta, Fe, mulai  meluncur menyusuri jalan-jalan Jogjakarta, karna sedari pagi perut  kita belum terisi oleh makanan apapun, kami memutuskan berhenti untuk mengisi yang sudah mulai keroncongan. Kami memutuskan untuk berhenti di warung lotek Colombo yang terdapat di terminal concat. Setelah selesai makan, rokok, dan sedikit bercerita, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju bekonang. Melewati kabupaten Klaten, dan beberapa menit kemudian motor yang di tunggangi saya dan fe tiba-tiba ban nya kempes. “siaaallll” gerutu ku.

Butuh 20 menit untuk menambal, “memanglah si fe ini selalu aja ada bawa sial, hahaha serentak semuanya tertawa. Perjalanan kemudian berlanjut. Kami tiba di sukoharjo sekitar pukul 15.00. kami memtuskan untuk singgah sebentar di kosan teman di sekitaran kampus UMS. Selain karena badan kita yang sedikit capek, kita juga menjemput teman yang tahu dimana bekonang berada. Pria dengan perawakan gempal ini adalah salah satu mahasiswa yang kuliah di UMS. Setelah beristirahat kira-kira 1 jam, akirnya kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami. Papan nama usang yang bertuliskan “selamat datang di sentra kerajinan alcohol” dan aroma khas ciu yang sangat menyengat, menandakan bahwa kami telah tiba di Bekonang. Kami di bawa Kb ke salah satu tempat salah satu rumah. Seorang laki-laki yang kira-kira berumur 45tahun, dengan menggendong seorang anak, menyambut kami. Sebut saja namanya pak An. Kami mulai menjelaskan maksud kedatangan kami ke sini. Dengan sedikit penjelasan dari kami, pak An langsung membawa kami ke belakang rumah. Disanalah tempat minuman ciu itu di buat.
Cairan berisi campuran gula kelapa, tape singkong, dan laru dilarutkan dan dicampur ke dalam sebuah panci yang dibakar di atas perapian. Setelah itu, panci ditutup. Kemudian tutup panci tersebut dihubungkan dengan pipa bambu, lantas disalurkan melewati air dingin. Selanjutnya di ujung pipa ditempatkan gelas kaca besar berukuran 2-3 liter untuk menampung air hasil sulingannya. Demikian lah sedikit penjelasan dari pak An tentang pembuatan ciu. Dan setelah aku cari tahu dari sumber referensi dari kepolisian RI, menyatakan bahwa kandungan alcohol ciu sekitar 30-40%. Wooowww…betapa tingginya kandungan alcohol di ciu ini. 5% persen di bawah kandungan whisky mansion house.

Tiba-tiba salah satu dari pekerja pak An menghampiri kami dengan membawa 3 gelas besar ukurang es teh. “ini mas silah kan di coba” ujar pekerja tadi. 3 gelas tadi berisikan ciu yang baru saja selesai dimasak, karna ciu nya masih anget..hihihihihi…”sedap ini” pikir ku. Tanpa rasa sungkan langsung aku ambil gelas tersebut. Wooww..memang benar, ini rasanya dasyat!! Perut dan tenggorokan sontak menjadi hangat. Rasa ciu memang beda dengan minuman-minuman alcohol lainnya. Rasanya asam dan sedikit pahit, ya seperti itu memang cita rasa dari ciu. Tapi paling ga dugaan ku benar. Rasa ciu disini memang beda dengan ciu yang di jual di Yogyakarta. Dan memang benar, rasanya sangat beda jauh, tidak bisa di banding kan dengan semua ciu yang di jual di Yogyakarta. Ciu terenak yang pernah saya rasakan. Aku sangat tercenang ketika menanyakan berapa harga satu botol 1,5 liter?? “Cuma 10 ribu mas” ujar pak An. Busyettt murah amaat ni minuman. Di Jogja aja dengan uang 10rb Cuma dapat satu botol fresh tea berukuran 500ml, dengan rasa yang cukup ambyar. Tanpa pikir panjang kami memutuskan untuk membeli 10 botol ciu. Karna rasanya yang tidak bakal kita  jumpai di warung manapun di Jogja, alasan kami membeli sebanyak itu untuk stok kami. Karna semua dari kita adalah pemuja alcohol semua. Hihhihis..
Bla..bla…bla ngobrol ngalor-ngidul dengan pak An dan bercanda dengan anak nya pak An dan para pekerja pak An, tanpa terasa langit sudah gelap dan waktu di jam tangan saya menunjukkan jam 18.30.  akirnya kami memutuskan untuk berpamitan. Pak An pun sudah terlihat sedikit capek dan kami sudah sedikit sempoyongan alias mabuk, karna 3 gelas es teh tadi yang berisi ciu sudah kami minum habis. Kira-kira pukul 21.00 kami tiba di rumah alexis. Kami tidak memutuskan untuk langsung tidur. Tapi seperti rutinitas malam-malam sebelumnya, kami pun buka satu botol ciu sebagai alat perantara obrolan kami dan alat pengantar kita menuju ke dunia mimpi.

Kamis, 19 Juli 2012

The Rum Diary (alkohol dan kemanusiaan)


Directed by :Bruce Robinson
Produced by : Johnny Depp, Graham King, Christi Dembrowski, Anthony Rhulen, Robert Kravis, Tim Headington
Written by : Bruce Robinson (screenplay), Hunter S. Thompson (novel, The Rum Diary)
Starring : Johnny Depp, Aaron Eckhart, Michael Rispoli, Amber Heard, Richard Jenkins, Giovanni Ribisi, Amaury Nolasco, Marshall Bell, Bill Smitrovich, Julian Holloway, Karen Austin, Jason Smith
Music by :Christopher Young
Cinematography :Dariusz Wolski
Editing by : Carol Littleton Studio GGK Films/Infinitum Nihil/FilmEngine/Dark & Stormy Entertainment
Running time : 120 minutes
Country :United States
Language : English





THE RUM DIARY sebuah film yang diangkat dari novel karya Hunter S. Thompson dengan judul yang sama. Novel yang baru di terbitkan pada tahun 1998 ini sebenarnya sudah di tulis di awal tahun 1960 -an, namun pada saat itu belum ada penerbit yang mau nmenerbitkan novel tersebut. Akhinya johnny Deep lah yang turun tangan sendri untuk meyakinkan penerbit. Karena Johnny Deep dan Hunter S. Thompson adalah kawan dekat. Bisa di katakan film ini adalah proyek pribadi dari Johnny Deep. Film The Rum Diary produksi sekitar tahun 2000. Namun karna adanya banyak kendala yang membuat proses pengadaptasian novel ini terbengkalai, sampai pada tahun 2007 Graham King membeli hak adaptasi atas novel The Rum Diary akirnya proses awal pembuatan film ini di mulai kembali, dengan menempatkan Bruce Robinson sebagai sutradara The Rum Diary akhirnya secara resmi memulai proses produksinya pada tahun 2009.
Paul Kemp yang di peran kan oleh jonny deep sebelumnya adalah jurnalis dari koran The Times di New York. Karena kepenatan yang dia alami di New York, kemudian dia keluar dari koran The Times dan dia pindah ke Puerto Rico untuk melamar di kantor koran yang bernama The San Juan yang dipimpin oleh Edward J. Lotterman yang (Richard Jenkins). Koran ini adalah salah satu koran lokal yang menggunakan bahasa inggris. Tidak butuh waktu lama bagi Paul untuk dapat bertemu dan mendalami berbagai intrik sosial dan politik kotor yang terjadi di Puerto Rico. Tetapi pemimpin redaksi hanya ingin berita yang diliput adalah berita biasa yang netral dan tidak berbau politik sama sekali.
Paul tinggal bersama Sala (Michael Rispoli) di sebuah apartement yang sangat kumuh. Melalui Sala juga, Paul berkenalan dengan Hal Sanderson (Aaron Eckhart). Hal Sanderson adalah mantan jurnalis dari The San Juan yang kini beralih profesi sebagai pebisnis handal. Hal pun tahu bahwa Paul adalah seorang jurnalis yang pintar, dan juga tidak akan menolak sejumlah uang.Maka dari itu Hal pun menawari Paul sebuah proyek untuk menuliskan sebuah cerita fiksi tentang pembangunan sebuah resort mewah di salah satu pulau di Puerto Rico untuk menutupi semua keburukan sosial yang terdapat di sekitar pulau tersebut. Disitu pula Paul bertemu dengan seorang gadis yang bernama Chenault, Paul pun jatuh cinta kepada wanita tersebut. Chenault adalah pacar dari Hal. Paul pun terlibat cinta segitiga, yang kemudian justru memperumit hubungannya dengan Hal.


Tidak ada tampilan eksentrik dan tata rias tebal yang menutupi wajahnya, berperan sebagai seorang jurnalis yang hobi mabuk-mabukan, penonton mungkin akan masih mendapatkan getaran seorang Captain Jack Sparrow dalam usaha Johnny Depp untuk memerankan karakter Paul Kemp. Ini bukanlah masalah besar bagi Johnny Depp. Deep tetap mampu memberikan penampilan akting yang cukup memuaskan dalam film ini. Seperti halnya Depp, dengan seringai dan tatapan matanya yang tajam, Aaron Eckhart pun tak kalah hebatnya dalam memerankan karakter liciknya Hal Anderson. The Rum Diary juga mendapatkan sokongan kuat dari setiap pemerannya, mulai dari Amber Heard, Richard Jenkins, Michael Rispoli dan khususnya Giovanni Ribisi yang sekali lagi tampil dalam sosok karakter eksentrik/gila yang sering ia perankan namun tetap mampu tampil secara efektif.
Tapi film ini terkesan agak membosankan karena film ini menghadirkan banyak kisah yang berliku. Terlalu berliku untuk sebuah cerita yang mengkisahkan perjalanannya untuk menghantarkan ke sebuah kisah mengenai usaha pencarian jati diri seorang karakternya. terlalu monoton, dengan menghadirkan karakter-karakter yang terbatas sehingga kisahnya terkesan kurang menarik. Tidak ada masalah berarti dari tata produksi film ini. Penonton akan disajikan gambar-gambar indah pilihan sinematografer Dariusz Wolski akan alam luas Puerto Rico yang ditemani dengan tata musik yang sesuai karya komposer Christopher Young. Depp dan deretan pemeran lainnya juga mampu menghantarkan permainan akting mereka dalam film yang kemungkinan besar akan membutuhkan banyak kesabaran penonton untuk dapat mencernanya.

Everclear : minuman terkeras yang pernah ada di dunia



Everclear adalah sebuah merk alkohol yang di produksi oleh perusahaan dari amerika serikat yang bernama luxco (dahulu bernama David Sherman Company). Minuman hasil sulingan dari jagung ini tidak memiliki rasa atau pun tidak berbau sama sekali, sehingga sangat cocok sebagai bahan campuran untuk minuman lain seperti coktail atau ke minuman yang lain nya. kandungan alkohol dalam minuman ini mencapai angka 75,5% atau 95% ethanol. Bayang kan betapa dasyatnya minuman ini. Sebagaian orang yang pernah meminum everclear akan memberitahu Anda, bahwa minuman ini sangat keras. tidak heran jika minuman ini masuk daftar teratas minuman keras yang paling memabukkan di dunia. sehingga timbul sebuah istilah ini adalah salah satu tendangan neraka di pantat.

Walaupun minuman ini dilarang dijual di 13 negara bagian di As. namun Everclear biasa di gunakan untuk bahan campuran ke produk-produk yang lain, seperti  minuman ringan, minuman energi, jus buah, dll. minuman ini juga biasanya di gunakan untuk membuat minuman beralkohol produksi rumahan seperti limoncello. Karena dalam memasak membutuhkan konsentrasi alkohol yang sangat tinggi sebagai pelarut untuk mengekstrak rasa. Everclear juga dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor untuk berkemah, antiseptik, untuk sebagai bahan pelarut untuk membuat ganja sintetis yang dicampur dengan  cannabinoid sintetik seperti JWH-018 dan AM-2201, dan di gunakan dalam produksi Hash Oil from cannabis.

Kepopuleran everclear pun tidak hanya sebagai campuran produk-produk industri lainnya. Tapi juga menginspirasi para penulis untuk menggambarkan betapa dasyatnya minuman ini. Everclear pernah ditampilkan di Minnesota oleh seorang komedian yang bernama Garrison Keillor dalam sebuah novelnya yang berjudul lake wobegon days. Dalam sebuah adegan, seorang ibu rumah tangga melempar cangkir suaminya kopi ke dapur untuk memadamkan api itu, dengan menyemburkan kopi ke api itu. tapi kemudian si ibu rumah tangga itu menemukan sebotol Everclear berlabel “DON’T THROW OUT” di bawah wastafel dapur, dan benar ternyata suaminya telah menambahkan everclear ke dalam kopi nya. Seorang penulis lagi yang terinspirasi dengan kedasyatan everclear adalah tucker max. Tucker Max membahas konsumsi beberapa kali Everclear dalam bukunya yang berjudul i hope they serve beer in hell. Bahkan konon band post-grunge asal portland mengambil nama band nya dari nama minuman itu, yaitu everclear.

Itulah betapa hebatnya minuman ini. betapa sangat bertenaga nya minuman ini dan Apakah Anda pernah berjalan ke toko minuman keras lokal Anda dan bertanya-tanya, tanpa membaca label dari setiap botol ada, minuman alkohol terkuat apa yang mereka jual? Kalau mereka memberikan yang lain dari EVERCLEAR. Berarti mereka salah besar.

Rabu, 18 Juli 2012

Moke: Minuman Khas Flores







Moke adalah minuman khas orang Flores. Ada moke putih dan hitam. Moke putih adalah nira hasil sadapan dari pohon lontar atau pohon enau. Moke putih akan manis rasanya bila wadah tampungan bersih. Biasanya bambu berukuran seruas di cuci bersih dan dikeringkan kemudian digantungkan pada ujung mayang yang telah di jepit atau di pukul-pukul kemudian dipotong ujungnya. Akan kelihatan ada cairan bening menetes dari ujung mayang. Itulah moke putih. Moke putih yang manis dapat dimasak dan dijadikan gula merah. Sedangkan moke putih yang diminum sebagai teman makan adalah moke yang ditampung dengan wadah bambu yang tidak bersih sehingga terjadi peragian. Dan rasa minuman agak pahit. Moke putih sejenis ini ada yang langsung diminum, tetapi lebih banyak digunakan untuk dimasak atau disuling dan menghasilkan moke hitam atau tuak.

Moke hitam sesungguhnya tidak hitam. Warnanya seperti air putih dan agak kuning. Ini adalah hasil sulingan dari moke putih. Moke putih disuling di Kuwu tua (saung penyulingan tuak). Orang Flores selalu menikmati tuak bila ada pesta. Tidak ada pesta tanpa tuak. Tuak sudah menyatu dengan pesta. Makan daging tanpa tuak terasa hambar dan kekurangan. Tuak membuat rasa komplit. Moke diolah dari sari enau atau tuak. Biasanya dimasak di rumah-rumah khusus atau pendopo-pendopo di kebun-kebun milik warga secara tradisional dengan pengetahuan turun-temurun. Moke bernilai sosial dan bisa menjadi wahana pemersatu warga dan juga keluarga-keluarga yang mungkin berseteru. Namun, di samping itu moke yang kebanyakan dikonsumsi bisa merangsang orang untuk mengkhianati dunia sosialnya dalam keadaan tak sadar, bahkan menghancurkan semua bangunan komunikasi yang sudah dibangun. Moke bernilai ekonomis. Masyarakat bisa menambah penghasilan rumah tangganya dengan bisnis moke kecil- kecilan. Namun, moke juga bisa membawa kehancuran ekonomis bagi orang yang terlalu banyak mengonsumsinya.
Orang yang kecanduan hanya akan berpikir untuk membeli moke dan terus membeli moke. Moke membantu identifikasi diri individu dewasa. Setiap pemuda dewasa pasti menegak secangkir-dua moke dalam urusan-urusan adat dan dengan demikian bisa mengambil bagian secara penuh dalam kultur. Serentak moke juga menjadi sarana yang dibawa dalam penyelesaian berbagai persoalan dalam adat- istiadat orang Sikka bahkan Flores dan NTT umumnya. Beberapa tempat moke yang direferensikan di daerah Sikka: Moke Hokor, berasal dari wilayah sekitar Hokor, Pomat dan arah Selatan-Timur Kabupaten Sikka. Wilayah-wilayah ini masuk dalam Kecamatan Bola. Moke Wairhubing, beberapa ratus meter sesudah terminal Barat Kota Maumere, dekat dengan Lokaria dan Depot Pertamina Bolawolon. Moke yang diolah di sini bisa diramu lagi dengan beberapa ramuan tradisional semisal ginseng, kerangka anak rusa, tangkur buaya dan lain-lain tergantung apa- adanya. Moke Kubu wilayah Nita, Koting, Nele, Tebuk, Bloro dan Kei. Moke jenis ini dimasak di kebun- kebun dan tempat minumnya berupa tempurung yang bocor bagian bawahnya sehingga setiap orang yang ingin menikmati hangatnya moke bisa langsung meminum sebelum isi dalam tempurung habis. Moke mungkin tidak bisa dilepaspisahkan dari kultur Sikka dan NTT umumnya. Yang bisa dibuat adalah meningkatkan kontrol diri dan kewaspadaan ketika minum moke. Jika Anda ke Maumere, jangan lupa minum moke. Cukup setengah gelas saja, biar Anda bisa menjadi saudara/i orang Maumere yang penuh hospitalitas itu.

Minuman Keras 'Cap Tikus' Sampai ke Luar Negeri








TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Minuman khas Bumi Nyiur Melambai, Cap Tikus suatu saat pasti menjadi primadona. Minuman asli Sulawesi Utara ini bisa diolah menjadi berbagai minuman berkelas. Bahkan sudah merambah hotel berbintang.
Tak pelak, sejumlah investor pun berminat mengembangkan minuman berbahan dasar air dari pohon aren ini. Gubernur Sinyo Harry Sarundajang pun mengakui sudah ada beberapa yang bertemu dengannya dan berminat berinvestasi.
Menurut penjelasan Staf Khusus Bidang Investasi Pemprov Sulut, Jackson Kumaat, upaya mempromosikan dan menawarkan Cap Tikus ke pelaku usaha nasional maupun internasional, terus dilakukan.
"Setiap kali mengadakan perjalanan dinas maupun pribadi, kita selalu tawarkan, bahwa Sulut punya produk khas ini. Paling baru saya ke Jakarta, Singapura, Hongkong, dan Jepang, kita tawarkan ke mereka," kata pria yang akrab disapa Jacko ini dari Kyoto Jepang.
Ia mengakui, pemasaran Cap Tikus sejauh ini bisa dibilang konvensional karena hasil produksi pengusaha minuman keras lokal selalu habis diserap pasar lokal. Kalaupun ada, hanya sebagian kecil yang dipasarkan ke luar daerah seperti Papua dan Kalimantan.
"Itulah, kita terus mendorong, bagaimana para 'pemain lama' yakni para pengusaha dan pedagang meningkatkan volume produksi dan berani ekspansi bisnis, semisal go nasional, pasarkan Cap Tikus berlabel atau hasil olahan Cap Tikus lainnya, jangan cuma di Manado," katanya.
Persoalannya,kata Jacko dengan pemasaran yang ada saat ini mereka sudah cukup puas.
"Dengan cara pemasaran seperti itu saja sudah laku. Buat apa harus investasi lagi," tambah Jacko.
Pemerintah lanjut Jacko selalu menawarkan investasi produk Cap Tikus ke pengusaha nasional dan internasional dengan tujuan agar minuman ini bisa dipasarkan secara modern dan berlabel. Agar Cap Tikus dikenal luas, kata dia,  memang perlu investasi tambahan.
"Kita selalu buka pintu untuk itu. Jika regulasinya diikuti, bermanfaat dan meningkatkan income dan derajat hidup petani, silakan," katanya.
Secara pribadi, Jacko yang notabene pengusaha  mengaku tertarik terjun langsung berinvestasi jualan Cap Tikus secara modern.
"Saya sendiri mau. Saya lama memikirkannya. Tapi usaha ini bukan semudah membalik telapak tangan, perlu kajian matang," katanya.
Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Manado ini tergelitik dengan produk minuman keras kemasan (dalam botol, karton) produksi luar negeri.
"Coba perhatikan, minuman botol yang kita minum di Indonesia, menarik karena ada sentuhan modal besar," katanya.
Paling tidak, impiannya, bagaimana Cap Tikus dikemas baik memenuhi standar dan dipasarkan ke luar daerah sehingga bisa memberi nilai tambah ke daerah.
"Siapa yang tak mau, Cap Tikus jadi produk unggulan. Jangan dulu go internasional, skala nasional dulu. Tentu, kalau ini jadi harus ada peningkatan produksi di tingkat petani," katanya.
Soal Cap Tikus yang sering dikambinghitamkan sebagai penyebab tindak kriminal di Sulut, Jacko menilai itu kurang tepat. Katanya, tak perlu Perda, Perwako atau regulasi yang mengatur pembatasan produksi. Yang perlu diperjelas ialah tata niaga minuman khas Sulut ini.
"Kalau orang mabuk, apakah salahnya ada di petani Cap Tikus? Tidak kan? Jadi pertanyaan kenapa orang suka mabuk, apa di belakangnya. Saya juga tak sependapat Cap Tikus jadi objek razia sebab ini sumber kehidupan ribuan petani dan keluarganya," kata Jacko, putra Tareran Minsel, satu di antara sentra penghasil Cap Tikus di Sulut.
Jumlah produksi Cap Tikus di Minahasa Selatan cenderung mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. Di Minsel, hasil aren sebagai bahan baku pembuatan gula aren dan Cap Tikus tahun 2010 berjumlah 2,149,30 per hektare.
Kepala Dinas Perkebunan Minsel Imanuel Tapang melalui Kabid, Marthun Luther mengatakan produksi Cap Tikus mengalami pasang surut. "Untuk produksi Cap Tikus di Minahasa Selatan, banyak atau sedikit tergantung dari harga pasaran, kalau tinggi maka produksinya juga meningkat," jelasnya.
Begitu juga produk turunan aren yang lainnya yaitu gula aren."Produksinya juga tergantung harga di pasar," jelasnya.
Namun demikian, produksi Cap Tikus tiap tahun tikus bertambah, meski tidak terlalu signifikan."Tiap tahun paling meningkat 5 persen saja," jelasnya.
Data terakhir tahun 2010, produksi gula aren mencapati 772 ton."Sementara Cap Tikus mencapai 1200 juta liter," jelasnya. Ia menambahkan, data terbaru tahun 2011 baru akan dikeluarkan pada Mei nanti. Jadi per bulan produksi Cap Tikus bisa mencapai seratus ribu liter.
Ia menambahkan, tidak melakukan pembatasan terhadap petani yang melakukan produksi. "Terserah petani, tidak dilakukan pembatasan," jelas dia.
Wilayah yang dominan pohon aren dan produksi Cap Tikus adalah Tareran, Suluun Tareran, Amurang Timur, Kumelembuay, dan Motoling.
Ia memperkirakan, di tahun 2011, terjadi peningkatan menjadi 1,5 juta liter Cap Tikus, sementara gula merah turun menjadi 700 ton."Karena tahun 2011 harga Cap Tikus naik," jelas dia.


Selasa, 17 Juli 2012

Sensasi Cap Tikus Kala Pesta Adat





 TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mendengar minuman Cap Tikus? Nama ini mungkin Anda dengar ketika menyaksikan berita orang yang meninggal dunia karena minuman oplosan. Di Indonesia timur minuman ini adalah hal yang biasa disajikan, terutama pada acara adat.

Tapi apa sebenarnya Cap Tikus? Ini adalah minuman keras beralkohol di atas 40 persen. Lebih keras dari Tequila. Bibir dan mulut seperti terbakar waktu menyesap Cap Tikus.

Penduduk di timur mengenal Cap Tikus sejak kedatangan bangsa Portugis. Dari merekalah masyarakat mempelajari proses penyulingan air buah enau menjadi Cap Tikus. Lalu kenapa bernama Cap Tikus? Kabarnya nama itu dipakai karena pembuatan Cap Tikus dilakukan di sela-sela pepohonan, tempat tikus hutan hidup.

Sebelum ada Cap Tikus, penduduk meminum air enau. Saguer namanya. Beda dengan Cap Tikus, saguer tidak melalui proses penyulingan. Hanya hasil fermentasi air buah enau, berwarna putih mirip susu encer, disajikan dalam selongsong bambu, dan kadar alkoholnya tidak terlalu keras.

Di Desa Gamtala, Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, saguer minuman wajib acara makan adat atau horom toma sasadu. Tiap orang harus menenggak saguer. Kalau tidak, dia mesti membayar uang ganti rugi yang besarannya tidak ditetapkan.

Selama horom toma sasadu, bukan satu-dua gelas saguer saja yang diminum warga. Alkohol itu ditenggak selama sembilan hari sembilan malam, tujuh hari tujuh malam, lima hari lima malam, atau tiga hari tiga malam. Tanpa ada yang mabuk.

“Terbukti selama horom toma sasadu warga tidak berkelahi. Artinya mereka semua masih sadar,” kata Thomas Salasa, Kepala Adat Suku Sahu, Sabtu 24 Maret 2012.

Untuk santapan, masyarakat memakan nasi kembar. Rupa nasi kembar mirip lontong, dibakar dalam bambu dan tekstur rada padat. Dinamakan kembar karena gulungan pelepah pisang membentuk dua selongsong nasi. Lauknya ada sayur sop; ikan somasi, ikan air tawar, berbumbu manis pedas; balado ikan teri kacang; serta tumis kerang. Semua sajian dimakan berhari-hari, bermalam-malam, tanpa pernah kekenyangan.

Horom toma sasadu berasal dari istilah horom, artinya makan; toma berarti di; dan sasadu, rumah adat. Sasadu berdiri di atas beberapa tiang kayu, tanpa dinding, dan beratapkan daun sagu. Dalam setahun, makan adat digelar dua kali. Pada Maret makan adat disebut sa''ai ma ngowa, berarti syukur kecil setelah ritual tanam padi. Kedua digelar pada Juli, bernama sa''ai lamo atau syukur besar usai panen.

Di horom toma sasadu masyarakat tak melulu makan dan minum Cap Tikus. Secara bergiliran mereka menabuh empat tifa sepanjang empat meter. Genderang tifa dari batang pohon enau dan kulit rusa diikuti pukulan gong guna mengiringi warga yang menari legu salai.

Jika datang ke Festival Teluk Jailolo, 16-19 Mei 2012, Anda bisa menyantap nasi kembar, menyesap saguer atau Cap Tikus pada horom toma sasadu. Karena bukan penduduk asli, Anda akan diterima dengan sederet prosesi adat: pencucian kaki, dinamakan joko kaha; tarian penyambut tamu, sara dabi-dabi; tiupan musik bambu; dan sederet lagu adat, musik yanger.

Tapi apakah benar nama Cap Tikus berasal dari proses penyulingan tuak di tempat tikus hutan hidup, tidak ada yang bisa memastikannya. “Sepertinya hanya sebutan dari penduduk secara turun-temurun," kata Thomas.

CORNILA DESYANA

Saguer






Minuman saguer adalah minuman khas manado/minahasa yang terbuat dari tuak pohon enau. Rasanya mirip air tape  dan jika sudah mengalami fermentasi akan menjadi cuka yg di sebut cuka saguer, sebagai bahan kuah campuran gohu. Saguer sejak keluar dari mayang pohon enau sudah mengandung alkohol. Menurut kalangan petani, kadar alkohol yang dikandung saguer juga tergantung pada cara menuai dan peralatan bambu tempat menampung saguer saat menetes keluar dari mayang pohon enau.Untuk mendapatkan saguer yang manis bagaikan gula, bambu penampungan yang digantungkan pada bagian mayang tempat keluarnya cairan putih (saguer), berikut saringannya yang terbuat dari ijuk pohon enau harus bersih. Semakin bersih, saguer semakin manis. Semakin bersih saguer, maka Cap Tikus yang dihasilkan pun semakin tinggi kualitasnya.
Jenis minuman ini diproduksi rakyat Minahasa di hutan-hutan atau perkebunan di sela-sela hutan pohon enau. Pohon enau-atau saguer dalam bahasa sehari-hari di Manado-disebut pohon saguer karena pohon ini menghasilkan saguer, atau cairan putih yang rasanya manis keasam-asaman serta mengandung alkohol sekitar lima persen.
Warung-warung makan di Minahasa pada umumnya juga menjual saguer. Bahkan, sebagian orang desa sebelum makan lebih dulu meminum saguer dengan alasan agar bisa makan banyak atau Saguer biasanya di suguhkan pada acara kumpul-kumpul keluarga di Manado. baik acara resmi mau pun tidak.
orang-orang dimanado membeli Saguer atau Nira yang dipermentasikan biasanya dibeli per jerigen. maklum, yang minum orang-orang yang doyan minum Saguer, jadi wajib membeli satu atau lebih. konon untuk satu jirigen harga yang harus dibayar Rp. 30 ribu rupiah.  Kalau sisa saguer yang tidak terjual kemudian disuling secara tradisional menjadi minuman Cap Tikus. Kadar alkoholnya, sesuai penilaian dari beberapa laboratorium, naik menjadi sekitar 40 persen.

Cap tikus minuman khas Manado





Cap Tikus adalah jenis cairan berkadar alkohol rata-rata 40 persen yang dihasilkan melalui penyulingan saguer (cairan putih yang keluar dari mayang pohon enau atau seho dalam bahasa daerah Minahasa). Tinggi rendahnya kadar alkohol pada Cap Tikus tergantung pada kualitas penyulingan. Semakin bagus sistem penyulingannya, dan semakin lama disimpan, kadar alkohol Cap Tikus semakin tinggi. Di kalangan para peminum, Cap Tikus yang baik akan mengeluarkan nyala api biru ketika disulut korek api, semakin tinggi pula kadar alkoholnya. Petani sejauh ini masih menggunakan teknologi tradisional, yakni saguer dimasak kemudian uapnya disalurkan dan dialirkan melalui pipa bambu ke tempat penampungan. Tetesan-tetesan itulah yang kemudian dikenal dengan minuman Cap Tikus.
Cap Tikus sudah dikenal sejak lama di Tanah Minahasa. Memang tidak ada catatan pasti kapan Cap Tikus mulai hadir dalam khazanah budaya Minahasa. Namun, setiap warga Minahasa ketika berbicara tentang Cap Tikus akan menunjuk bahwa minuman itu mulai dikenal sejak nenek moyang mereka. Yang pasti, minuman Cap Tikus sudah sejak dulu sangat akrab dan populer di kalangan petani Minahasa. Umumnya, petani Minahasa, sebelum pergi ke kebun atau memulai pekerjaannya, minum satu seloki (gelas ukuran kecil, sekali teguk) Cap Tikus. Minuman ini, menurut Pendeta Dr. Richard AD Siwu, dosen Fakultas Teologi Universitas Kristen Tomohon (Ukit) dikenal oleh setiap orang Minahasa sebagai minuman penghangat tubuh dan pendorong semangat untuk bekerja.Sadar betul bahwa Cap Tikus mengandung kadar alkohol tinggi, sudah sejak dulu orang-orang tua mengingatkan agar bisa menahan atau mengontrol minum minuman Cap Tikus. Sejak dulu pula dikenal pameo menyangkut Cap Tikus, minum satu seloki Cap Tikus, cukup untuk menambah darah, dua seloki bisa masuk penjara, dan minum tiga seloki bakal ke neraka.
Banyak petani yang meminum Cap Tikus karena memang dengan satu seloki semangat kerja bertambah. Karena itu, minum satu seloki Cap Tikus diartikan menambah darah, dan semangat kerja.Tanda awas langsung diucapkan setelah menenggak satu seloki, sebab jika menambah lagi satu seloki bisa berakibat masuk penjara. Artinya, dengan dua seloki orang bakal mudah terpancing bertindak berlebihan, karena kandungan alkohol yang masuk ke tubuhnya membuat orang mudah tersinggung dan rentan berbuat kriminal.
Mengapa dinamai Cap Tikus? Tidak diperoleh jawaban yang pasti. Ada dugaan, nama itu dipakai karena pembuatannya dilakukan di sela-sela pepohonan, tempat tikus hutan bermain hidup. Jika di masa lalu, khususnya di kalangan para petani, Cap Tikus menjadi pendorong semangat kerja, lain hal lagi dengan kaum muda sekarang. Kini Cap Tikus telah berubah menjadi tempat pelarian. Cap Tikus telah berubah menjadi minuman tempat pelampiasan nafsu serta menjadi sarana mabuk-mabukan yang kemudian menjadi sumber malapetaka. Selain bisa diminum langsung, Cap Tikus juga menjadi bahan baku utama sejumlah pabrik anggur di Manado dan Minahasa. Dengan predikat anggur, Cap Tikus masuk ke kota dan bahkan di antarpulaukan secara gelap.

Whisky 100 Tahun Terkubur Es

Scotch itu sudah terkubur di kebekuan es Antarktika selama satu abad. Pernah menjadi bagian penting dari perbekalan spesial penjelajah kutub tersohor Ernest Shackleton. Kini, lima krat Scotch Whisky dan dua brandy itu ditemukan setelah hampir terlupakan…

Satu tim ekspedisi yang bertugas untuk memperbaiki gubuk peristirahatan penjelajah Antarktika itu berhasil menemukan dan menggalinya keluar dari bongkahan es. Beberapa botol sudah pecah akibat himpitan es yang mengungkung minuman keras itu sejak tahun 1909.
Ketua tim New Sealand Antarctic Heritage Trust, Al Fastier, mengatakan bahwa timnya menduga hanya ada dua krat Scotch yang terkubur di lapisan es itu, namun mereka terkejut kala menemukan ada 5 krat di sana.
Pemilik saham terbesar perusahaan minuman beralkohol itu dari grup Whyte & Mackay, memang sengaja mengutus tim khusus untuk menyelamatkan Scotch Whisky legendaris itu untuk digunakan sebagai sampel dan uji coba rasa. Perusahaan itu ingin menghidupkan kembali cita rasa minuman 100 tahun yang sudah tak diproduksi lagi itu untuk mengenang kembali semangat McKinlay and Co. (merk produksi scotch tersebut).
Fastier mengatakan, pekerja restorasi gubuk peristirahatan di Antarktika melaporkan temuan sejumlah botol minuman keras yang terkubur di bawah salju di lokasi gubuk tersebut pada 2006. Namun posisinya terlalu dalam untuk digali dengan peralatan sederhana.
Ekspedisi penggalian Scotch itu kemudian dirancang dan diterjunkan ke lokasi. Ternyata minuman itu berasal dari merek Chas. Mackinlay & co dan botol lainnya berlabel The Hunter Valley distillery Limited Allandale (Australia).
Richard Paterson, master blender di Whyte and Mackay, perusahaan yang dulu menyuplai Mackinlay’s whisky untuk Shackleton, mendeskripsikan bahwa temuan itu ibarat “hadiah dari surga bagi pecinta Whisky!
“Jika isinya berhasil dikonfirmasi, diekstrak dan dianalisis, resep campuran orisinal (minuman) itu akan sangat mungkin untuk diproduksi ulang. Karena resep orisinalnya sudah lama hilang, (temuan) ini tentunya akan membuka satu pintu menuju sejarah,” papar Richard Paterson pada sebuah pernyataannya yang dilansir AP dan dikutip dari Yahoo!News, Jumat (5/1).
Ekspedisi Shackleton kehabisan suplai dalam perjalanan panjang ber-ski yang mereka lakukan dari wilayah pantai utara Antraktika menuju titik
Kutub Selatan pada 1907-1909. Mereka memutuskan untuk kembali dalam perjalanan 160 km. Ekspedisi itu berlayar pulang pada 1909 kala es mulai terbentuk, meninggalkan semua stok suplai yang dibawa, termasuk whisky dan brandy yang kini ditemukan itu.* (foto: gearcave.com)