Selasa, 17 Juli 2012

Whisky 100 Tahun Terkubur Es

Scotch itu sudah terkubur di kebekuan es Antarktika selama satu abad. Pernah menjadi bagian penting dari perbekalan spesial penjelajah kutub tersohor Ernest Shackleton. Kini, lima krat Scotch Whisky dan dua brandy itu ditemukan setelah hampir terlupakan…

Satu tim ekspedisi yang bertugas untuk memperbaiki gubuk peristirahatan penjelajah Antarktika itu berhasil menemukan dan menggalinya keluar dari bongkahan es. Beberapa botol sudah pecah akibat himpitan es yang mengungkung minuman keras itu sejak tahun 1909.
Ketua tim New Sealand Antarctic Heritage Trust, Al Fastier, mengatakan bahwa timnya menduga hanya ada dua krat Scotch yang terkubur di lapisan es itu, namun mereka terkejut kala menemukan ada 5 krat di sana.
Pemilik saham terbesar perusahaan minuman beralkohol itu dari grup Whyte & Mackay, memang sengaja mengutus tim khusus untuk menyelamatkan Scotch Whisky legendaris itu untuk digunakan sebagai sampel dan uji coba rasa. Perusahaan itu ingin menghidupkan kembali cita rasa minuman 100 tahun yang sudah tak diproduksi lagi itu untuk mengenang kembali semangat McKinlay and Co. (merk produksi scotch tersebut).
Fastier mengatakan, pekerja restorasi gubuk peristirahatan di Antarktika melaporkan temuan sejumlah botol minuman keras yang terkubur di bawah salju di lokasi gubuk tersebut pada 2006. Namun posisinya terlalu dalam untuk digali dengan peralatan sederhana.
Ekspedisi penggalian Scotch itu kemudian dirancang dan diterjunkan ke lokasi. Ternyata minuman itu berasal dari merek Chas. Mackinlay & co dan botol lainnya berlabel The Hunter Valley distillery Limited Allandale (Australia).
Richard Paterson, master blender di Whyte and Mackay, perusahaan yang dulu menyuplai Mackinlay’s whisky untuk Shackleton, mendeskripsikan bahwa temuan itu ibarat “hadiah dari surga bagi pecinta Whisky!
“Jika isinya berhasil dikonfirmasi, diekstrak dan dianalisis, resep campuran orisinal (minuman) itu akan sangat mungkin untuk diproduksi ulang. Karena resep orisinalnya sudah lama hilang, (temuan) ini tentunya akan membuka satu pintu menuju sejarah,” papar Richard Paterson pada sebuah pernyataannya yang dilansir AP dan dikutip dari Yahoo!News, Jumat (5/1).
Ekspedisi Shackleton kehabisan suplai dalam perjalanan panjang ber-ski yang mereka lakukan dari wilayah pantai utara Antraktika menuju titik
Kutub Selatan pada 1907-1909. Mereka memutuskan untuk kembali dalam perjalanan 160 km. Ekspedisi itu berlayar pulang pada 1909 kala es mulai terbentuk, meninggalkan semua stok suplai yang dibawa, termasuk whisky dan brandy yang kini ditemukan itu.* (foto: gearcave.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar